PASUNDAN POS | BANDUNG — Event mojang jajaka Bandung 2024 segera dihelat. Salah satu pesertanya adalah Prasnadi, seorang siswa SMPN 5 Bandung, yang merupakan cucu sulung Yappi Susanto.
Nadi, demikian panggilan akrabnya, mengakui penampilannya dalam ajang Mojang jajaka ini adalah yang kali pertama. Sejatinya generasi milenial, Nadi pun ingin ikut serta ambil bagian menjadi duta budaya dan pariwisata yang mewakili Kota Bandung.
Untuk itu, menurutnya, Ia akan mempersiapkan diri dan mempresentasikan bidang pariwisata serta budaya yang ada di Bandung.
"Selain itu, saya ingin mencoba berprestasi dan membawa nama baik sekolah saya, karena alasan itu maka harus bisa pede," kata Nadi kepada PasundanPos.com hari ini (26/6).
Menurutnya, momen ini tidak hanya bicara insan muda yang berpenampilan dan berkepribadian baik, serta mencintai nilai-nilai budaya lokal yang luhur. Semua itu tentu penting, karena orang yang didaulat sebagai ‘Mojang’ dan ‘Jajaka’ akan menjadi representasi atau duta budaya dari suatu daerah, baik kota maupun kabupaten, khususnya di tanah Priangan.
Selain itu, lanjut Nadi, event Mojang Jajaka 2024 harus melahirkan generasi muda yang memiliki pribadi yang menarik, cerdas, dinamis, kreatif dan komunikatif, tapi yang paling penting memiliki ketertarikan mempelajari budaya.
Lebih jauh, Nadi menguraikan persiapannya dalam menghadapi ajang yang diminati para milenial ini. "Menurut saya seru sih. walaupun agak riweh persiapannya. Tetapi terdapat exposure seperti cara tampil didepan sekolah, atau knowledge secara akademik, dan bahasa. Saya juga merasa teman teman saya senang melihat para pesaing bertampil," ujarnya.
"Sementara dari saya sendiri sangat excited, karena baru pertama kali saya experience berpartisipasi dalam mojang jajaka ini," imbuhnya.
Ketika ditanya motif ikut dalam ajang ini, Nadi berkilah bahwa event ini pun baik buat mengexplore pribadi tangguh masa depan.
"Menurut saya bisa semuanya, bisa memberi tantangan baru untuk peserta, bisa juga untuk mengexplorerasi bakat dan sekaligus melestarikan budaya," pungkasnya.
Pada bagian lain, Nadi menilai Mojang Jajaka yang terpilih diharapkan dapat menggerakkan ekonomi kreatif di bidang pariwisata, terutama melalui media sosial. Hal itu setidaknya menangkal trend fashion yang menggerus nilai-nilai luhur ketimuran, seperti budaya ki-pop dan sejenisnya.
Meski demikian, Nadi tidak apriori terhadap derasnya budaya ki-pop yang menerpa gaya remaja saat ini. "Sikap saya terhadap tren mode yang menggerus budaya kita adalah campuran dari apresiasi terhadap inovasi dan ekspresi kreatif," pungkasnya. (Kang Rasyid)