PASUNDAN POS | TEGAL — Seorang pemuka agama terkenal di daerah Tegal, yaitu KMRT Syarifudin atau yang lebih dikenal sebagai kyai ndeso mengaku diteror oleh Orang Tidak di Kenal (OTK).
Dari penyampaianya kepada media, kyai yang mengaku masih dzuriyah atau keturunan wali songo dan seorang Pengurus Pusat ANSOR lembaga Dakwah dan Pondok Pesantren NU dari Desa Kajen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah itu menceritakan peneror yang diketahui seorang laki laki sempat meneriakkan kata kata ancaman.
"Saat itu pada tanggal 18 September 2023 datang seorang laki laki yang tidak dikenal sambil mengendarai sepeda motor dengan memakai sarung serta kopiah lewat didepan rumah saya, sambil sempat berhenti dan menoleh, si peneror sempat melontarkan kata "Hai Syarifudin (Ustad Syarif) Koen Siap Mati (kamu siap mati)," kepada Istri saya lalu segera pergi," ungkap kyai Syarifudin saat menceritakan kejadian itu dirumahnya, pada Senin (25/9).
"Kebetulan disitu ada istri saya yang hanya berjarak sekitar 2 meter dari si peneror, sehingga kata katanya jelas terdengar," imbuhnya.
Meski tidak tahu persis motif peneror itu, namun Kyai Syarifudin menduga teror itu dilakukan ada kaitan dengan satu pengajian di Pemalang.
"Saya tidak tahu persis motifnya, tapi saya menduga kuat ini ada kaitannya dengan salah satu acara pengajian di daerah Pemalang dimana pada saat itu saya mendukung acara pengajian itu, yang sebelumnya acara yang akan di isi oleh salah satu kyai terkenal dari Banten ada segelintir orang mencoba menggagalkan.
"Hal itu dikuatkan dengan saya juga pernah mendapat telepon dari seseorang yang merasa keberatan atas dukungan saya ke acara pengajian itu, serta parcakapan ucapan dukungan saya kepada salah satu panitia saat meminta pendapat saya," ungkapnya.
Hingga kini, ia juga masih menyimpan bukti percakapan dari sang penelepon dan juga dari panitia acara pengajian untuk sebagai bukti.
Teror yang dialamatkan kekeluarganya itu membuat anak istrinya merasa tidak nyaman sehingga akhirnya mengadukan ke pihak berwajib.
"Teror itu hingga mengakibatkan anak istri saya tidak nyaman, sehingga pada akhirnya kami laporkan kejadian teror itu ke pihak berwajib, kami harap polisi segera menangkap pelaku teror itu karena sipeneror sudah meresahkan keluarga kami," ungkapnya. (red)